Spiritnews.Com.- Kepala
Polisi Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal (Pol) Badrodin Haiti, berkomitmen akan
menyelesaikan konflik antara TNI dan Polri, agar tidak berkepanjangan.
Sementara
dalam pejelasan Kapolri pada kesempatan itu,mengatakan bahwa kalau konflik
dengan TNI, tentu diperlukan suatu penyelesaian yang tuntas," kata dia
saat berada di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Senin malam.
Selain
itu,Ia pun meminta kapolres di setiap daerah untuk proaktif jika ada potensi
konflik yang melibatkan TNI,kedua Pimpinan kesatuan harus segera duduk bersama
dan mencari solusi.
Lanjut
Badrodin menegaskan bahwa saat ini,sudah melakukan pembicaraan untuk Panglima
TNI,untuk serius menangani konflik dua kesatuan tersebut.
Sambung
Kapolri mengungkapkan bahwa sudah ada pembicaraan dengan panglima (TNI),pas lagi
sama-sama kemarin dan menurutnya keributan yang terjadi antara TNI-Polri itu
layaknya anak kandung yang saling bertengkar, terangnya.
Dijelaskan
bahwa sebelum bentrokan antara Polri dan TNI,terjadi saat anggota polisi melakukan
pengamanan motocross,terjadi kesalahpahaman diduga terjadi saat polisi menegur
anggota Batalyon 721.
Akhirnya
terjadi keributan,namun karena dengan gerakan cepat dan tepat Kapolres Polman
Agoeng Adi Koerniawan,akhirnya berhasil melerai yang pertenkaran tersebut yang disaksikan
oleh Pasi Ops Kodim 1402/Polmas,Kapten Inf Martani,ditempat itu pula kedua belah
pihak langsung saling memaafkan.
Berdasarkan
keterangan kejadian tersebut diperkirankan sekitar pukul 15.15 wita,terjadi
penembakan terhadap Prada Yuliadi yang merupakan anggota Yonif 721/Makassar.
Selain
itu,peristiwa tersebut terjadi di Sirkuit Permanen Sport Center. Pelaku
penembakan diduga dilakukan oleh anggota Polres Polman,Anggota Yonif 721/Makassar,melalui
Anggota Kompinya,berusaha membalas dengan melakukan penyerangan terhadap
anggota polisi.
Lebih
lanjut kericuhan pun pecah,akhirnya Prada Yuliadi,yang terkena tembakan di
bagian perut dilarikan ke RSU Polewali,namun nyawanya tak sempat tertolong lagi.(Rusli).Sumber Berita Pendam7/Republika.co.id