Spirit Makassar.- Pemerintah
provinsi Sulsel,Wakil Gubernur Agus Arifin Nu’ang,menegaskan bahwa pembangunan
sarana transportasi massal Kereta Api (KA) akan merubah wajah Provinsi Sulawesi
Selatan sekaligus memasuki peradaban baru bagi masyarakat Sulawesi Selatan.
Sementara
menurutnya dengan adanya transportasi komersial baru jenis Kereta Api ini akan
mengubah wajah dan pola transportasi masyarakat dan sekaligus kita memasuki
peradaban baru di Sulawesi Selatan,” kata Agus.
Lebih lanjut
pada acara Syukuran dimulainya pembangunan jalur kereta api poros
Makassar-Parepare di Kecamatan Tanete Kabupaten Barru,belum lama ini.
Perubahan
pola transportasi masyarakat itu adalah dimana masyarakat tidak berhitung jarak
tempuh lagi, tetapi kini masyarakat akan berhitung waktu tempuh.
Kondisi ini
menurut Agus akan diatasi dengan adanya jenis transportasi Kereta Api,“Masyarakat
yang akan menempuh perjalanan dari Makassar ke Parepare dengan menggunakan
keadaan roda empat umum atau pribadi, biasanya ditempuh dalam kurang lebih 3
jam.
Tetapi
dengan menggunakan transportasi kereta api ini nantinya, hanya ditempuh dalam
waktu 1 jam saja,” terang Agus.
Agus meminta
kepada Kementerian Perhubungan RI agar tidak melupakan jasa para masyarakat
yang telah merelakan lahannya untuk dijadikan sebagai jalur kereta api Poros
Makassar – Parepare.
Untuk
membalas jasa para masyarakat yang merlakan lahannya itu, Agus berharap apabila
para masyarakat itu memiliki anak atau cucu agar dapat diangkat menjadi pegawai
di Departemen Perhubungan utuk kemudian dididik tentang perkeretaapian.
Sementara
itu, Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI, Hermanto Dwiatmoko pada
kesempatan itu mengatakan pembangunan jalur kereta api poros Makassar –
Parepare yang berjarak kurang lebih 145 km akan memakan waktu pekerjaan selama
3 tahun.
Sedangkan
pembangunan jalur kereta api poros Makassar Sulsel – Manado Sulut dengan jarak
kurang lebih 1300 km, akan memakan waktu pekerjaan selama 5 tahun.
Hermanto
juga menjelaskan bahwa spesifikasi kereta api yang dibangun di Sulawesi Selatan
lebih baik dari yang ada di Pulau Jawa, termasuk dari segi kecepatannya juga
jauh lebih tinggi.
Dimana
kecepatan kereta api yang dibangun Sulsel dapat mencapai kecepatan 25 km/jam.
Disamping unggul kecepatan desain, gerbongnya juga lebih lebar sehingga mampu
mengangkut penumpang dan barang seberat 22 – 25 ton.
Pelaksana
tugas Bupati Barru, Nazaruddin menjelaskan bahwa pihaknya telah
menginventarisir sebanyak 866 orang pemilik lahan yang merelakan tanahnya untuk
dijadikan jalur kereta api.
Dimana
terdapat 435 bidang lahan yang telah dibebaskan dengan biaya sebesar Rp
496.000.000,menurutnya, dengan jumlah pembayaran tersebut berarti sudah 50%
lahan yang telah dibebaskan.
Ditambahkan
bahwa nantinya jalur kereta api poros Makassar – Parepare akan memiliki 22
stasiun, diantaranya 7 stasiun berkategori stasiun besar,sementara terdapat 15
stasiun yang berstatus stasiun kecil. Pada setiap stasiun dilengkapi dengan
CCTV dan sarana teleconference. (*).Sumber
Berita Humas Pemprov Sulsel.