Spiritnews.com.-Panglima Daerah Militer
(Pangdam) VII/Wirabuana Mayor Jenderal TNI Bachtiar,S.IP.,M.AP,mengungkapkan semua
Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) 725 Woroagi,siap diberangkatkan
di perbatasan Indonesia dengan Timur Leste.
Sementara hal tersebut diungkapkannya usai gelar operasi persiapan pasukan,
Kamis (20/8) di markas Yonif 725 Woroagi.ujngkapnya.
Selain itu,siap dalam material,seperti
sepatu,pakaian,selimut dan logistik, persenjataan dan alat transportasi,juga para
prajurit telah siap mental menjaga perbatasan.
Tidak tanggung-tanggung, Pangdam turun langsung di lapangan untuk memastikan
kesiapan semua logistic persenjataan dan pakaian tersebut.
Adapun persenjataan yang dibawa di perbatasan, antara lain pistol
isyarat, senjata SSI/VI, dan SS II/VII,“Semua Siap,perlengkapan logistik dan persenjataan
semua siap,” tegas Bachtiar.
Olehnya itu dirinya berharap, semua pasukan yang dipercaya diutus untuk
mengemban tugas diperbatasan Indonesia,
harusbenar-benarserius,bukan hanya itu,dirinya juga meminta agar para abdi Negara.
Sebab kata dia, diperbatasan seperti Timur Leste rentan dengan penyakit
HIV/AIDS dan malaria,“Jaga kesehatan, wajib.Jika sakit maka apa yang
diamanahkan tidak berjalan dengan baik.
Utamakan iman dan takwa,” tuturnya.Dirinya menyebutkan, para pasukan
TNI bertugas menjaga patok perbatasan.Selain itu, TNI juga harus senantiasa melakukan patrol dengan baik,
agar patok perbatasan tidak terjadi pergeseran-pergeseran.
Selain itu TNI juga bertugas menjaga eksodus Timur-timur agar tidak masuk
di wilayah Indonesia,“Perbatasan harus dijaga ketat, jangan sampai ada eksodus.
Yang menjadi perhatian juga jangan samapai ada sembako illegal dari insonesia
masuk di Negara tetangga,” kata dia.
Namun yang terpenting lanjut Bachtiar, pasukan harus mampu membina masyarakat
Indonesia di perbatasan,baik membina dibidang ilmu peternakan, pertanian maupun
perikanan.(Rusli) Sumber Berita Pendam VII/Wrb.