-->

SPIRITNEWS BERITANYA: LUGAS, JUJUR DAN DAPAT DIPERCAYA

**** SPIRITNEWS "AYO KITA MEMILIH PEMIMPIN YANG PEDULI KEPENTINGAN RAKYAT DAN YANG MENGUTAMAKAN KEBUTUHAN RAKYAT , " ****
Legislatif Pangkep,Protes Pernyataan Kepala Biro Humas Tonasa di Mediamassa
Legislatif Pangkep,Protes Pernyataan Kepala Biro Humas Tonasa di Mediamassa

Legislatif Pangkep,Protes Pernyataan Kepala Biro Humas Tonasa di Mediamassa





SPIRIT NEWS.COM.- Pasca kebakaran belt conveyor coal mill Tonasa IV, pihak semen Tonasa meminta maaf kepada wartawan yang bertugas meliput di Pangkep. Pasalnya, beberapa wartawan di Pangkep, sempat ditegur oleh pimpinannya. Lantaran keterangan press conference (presscon) yang digelar Tonasa di Makassar tidak sesuai dengan fakta lapangan.

Saat konferensi tersebut digelar di Makassar, pihak Tonasa mengatakan, semua korban kebakaran yang ada di RSUD Pangkep sudah pulang ke rumahnya. Padahal faktanya, empat pasien tersebut masih menjalani perawatan.

"Masalahnya, keterangan pihak Tonasa dengan fakta di lapangan sangat berbeda. Saat di Makassar, dia bilang sudah pulang semua mi. Baru saya di lapangan ternyata masih ada itu pasien di rumah sakit," kata seorang wartawan, Jumat lalu.

Selain itu oknum Wartawan tersebut sangat menyayangkan tindakan Tonasa yang menggelar konferensi pers di Makassar. Padahal tidak ada yang mengetahui kondisi di lapangan. Jadi wartawan yang ada di Makassar langsung percaya saja.

Namun sehari setelah pihak tonasa press conference Kepala Biro Humas Tonasa, Harun Diming meralat hal tersebut kembali. Pihaknya kembali menggelar konferensi pers tersebut di Makassar, lantaran semua media nasional hadir di Makassar.

"Kami minta maaf, layanan kita tidak maksimal, karena kita ada tekanan dari pemerintah dan DPRD. Kami tidak bisa melakukan sesuatu begitu saja," katanya.

Pernyataan Kepala Biro Humas Tonasa ini rupanya menuai protes keras kembali dari DPRD kabupaten Pangkep pasalnya mereka mengaku dikambing hitamkan oleh pihak tonasa dengan menuduhnya melakukan intervensi kepada semen tonasa dalam hal kaitannya dengan kebebasan memberikan pernyataan di media.

Ketua Komisi I DPRD Pangkep Umar Haya menanggapi hal tersebut. Menurutnya, DPRD tidak memiliki wewenang untuk melarang tonasa memberikan pernyataan tidak benar dimedia. (23/8/2015).

“Kalau kami interpensi Tonasa itu “Bohong” justru kami ingin tonasa memberikan keterangan yang sebenarnya, utamanya yang berkaitan dengan masyarakat pangkep ujar politisi Partai Persatuan Pembangunan ini.

Hal senada juga dilayangkan oleh politisi demokrat Andi Muhammad Ridha, menurutnya pihak DPRD Pangkep secara kelembagaan tidak pernah menekan pihak semen tonasa untuk memberikan pernyataan pers, kecuali ada oknum DPRD memberikan pernyataan pribadi.

“Kami tidak pernah menekan tonasa, malah kami dari DPRD inginkan keterangan jelas apa yang terjadi kepada ke 11 warga kami yang menjadi korban ditonasa”tegasnya.(Ss-Rs).

Baca juga:

Admin
Fusce justo lacus, sagittis vel enim vitae, euismod adipiscing ligula. Maecenas cursus gravida quam a auctor. Etiam vestibulum nulla id diam consectetur condimentum.