Spirit
News.Com.- Hasil pertanian yang bersifat musiman,tidak berkesinambungan
dan berkualitas rendah,dan hal yang demikian berlaku pula di Sulsel bahkan
fenomena kemiskinan merupakan fenomena pedesaan sebagai refleksi bahwa
rata-rata petani kita hidupnya berada dalam taraf kemiskinan.
Sementara menurut data Bank Dunia karakteristik yang
terkait dengan tingginya tingkat kemiskinan di Indonsia,termasuk didaerah
Sulsel,merupakan sejumlah anggota rumah tangga yang besar dan tingkat
pendidikannya yang lebih rendah terutama pendidikan kejuruan,serta angka janda
yang tinggi,dan profesi warga sebagai petani skalanya kecil.
Sebagaimana yang melanda beberapa kawasan di daerah ini
dan itu merupakan ancaman terbesar yang merupakan kepedihan petani termasuk tetesan
air mata para petani,apalagi daerah pesawahan yang dikeleloahnya termasuk sawah
tada hujan,dan ini seringkali mengalami kekeringan yang berkepanjangan diwaktu
musim kemarau.
Sehingga diharapkan pihak pemerintah dan semua pihak
perlu memprioritaskan upaya pencegahan dan penanggulangan bencana kekeringan
tersebut,selain merugikan para petani dimana hasil taninya tentu berada pada
angka nol atau gagal panem.
Termasuk masalah banjir juga itu juga dapat merusak
sarana dan prasarana seperti rumah,jalan dan jembatan,bagi petani, banjir juga
dapat menenggelamkan tanaman budidaya mereka yang bermakna kepada gagal tanam.
Olehnya itu diimbau terhadap para petani agar sedapat
mungkin untuk tidak menyia-nyiakan waktu,serta dapat memperhatikan perubahan
iklim,bila waktu sudah memungkinkan janganlah menunda-nuda waktu tanam,agar
hasil panemnya dapat memuaskan.(Rusli).