Spirit
News.Com.- Balikpapan kedatangan Mentri Agama Lukman Hakim
Saifuddin dalam rangka Pembukaan Musyawarah Kubro Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh Al
Mu’tabaroh An Nahdliyyah (MUNAS JATMAM) di Asrama Haji Jl. Mulawarman Balikpapan Timur Minggu 26 Juli.
Acara tersebut di selenggarakan selama 4 hari mulai tgl 25 sampai 28
Juli dan di hadiri 311 orang anggota Idaro Wusto dan Suriah yang merupakan
tokoh tokoh Ulama, Kiai, Habib dan para ustad, dan juga d hadiri para
masyarakat Islam di kota balikpapan hingga memenuhi gedung dan halaman parkir
Asrama Haji Balikpapan.
Lukman Hakim menyampaikan dalam pidatonya sangat mendukung dengan
adanya organisasi Toriqoh ini Agar Bangsa Indonesia terhindar dari adanya isu
kisruh antar umat seperti yang terjadi di Tolikara Papua beberapa hari lalu.
Toriqoh adalah sebuah Organisasi yang bertujuan sebagai perekat umat
dalam meningkatkan karakter bangsa untuk memperkokoh negara kesatuan Republik
Indonesia, saat ini Toriqoh sudah tersebar di seluruh dunia dan memiliki 43
cabang, di indonesia sendiri di pimpin oleh Habib Luthfi Bin Yahya.
Habib Luthfi dalam ceramahnya menyampaikan,”kita teladani para Wali
songo, bukan hanya menyebar luaskan agama di Indonesia tapi mereka juga mampu
menghidupkan ekonomi masyarakatnya, anda bisa bayangin seperti yang kita kenal
di Mahkam Sunan Ampel di Jawa Timur hanya sebuah mahkan saja mampu merubah
sebuah perkampungan menjadi pertokoan yang mampu menghidupkan perekonomian di
lingkungan sekitar, bagai mana jika beliau masih hidup..!!??.
“ Saya menghimbau para ulama tidak hanya duduk di balik
tasbih tapi bagai mana mampu memakmurkan para umatnya” tuturnya. Pria bersorban tersebut dengan
lantang menyampaikan “Apakah kalian ingin bangsa dan negara ini menjadi terpeca
belah”..??.
Dengan serontak para tamu berteriak mengatakan “ TIIDDDAAAAAAKKKK ”...!!!!
Cintai Bangsa ini,mari rapatkan barisan kita saling bergandeng tanggan
dengan segenab TNI, Polri, Jajaran peperintahan dan masyarakat, tumbuhkan
kembali jiwa nasionalisme.
Di susul kembali pidato oleh Bapak Benni Indra P. (Pangdam) menyampaikan
agar masyarakat lebih waspada dengan Konflik PROXI WAR di antaranya radikal
ISIS dan lain sebagainya di mana mereka menggunakan pihak ketiga atau kelompok
lain untuk berperang melalui berbagai aspek (IPOLEKSOSBUD) dan aspek lainya,
beliau juga menyampaikan bahwa indonesia adalah negara memiliki kekayaan alam
yang berlimpah, negara ini adalah sala satu incaran para oknum oknum tersebut
maka dari itu kita harus mempersiapkan stategi untuk menghindari hal hal yg
tidak di inginkan.
Rangkaian acara Sabtu pagi 25 Juli di gelar Kirab Merah Putih di
halaman Parkir Asrama Haji Balikpapan, di lanjut malam hari Maulid Nabi dan
Haul Habib Muhamad Bin Ali Bin Hasan Bin Toha Bin Yahya yang di beri gelar
Pangeran Noto Igomo, do’a di pimpin oleh Habib Luthfi Bin Yahya dan di hadiri
ratusan umat Muslim di kota balikpapan.
Kemudian di lanjutkan esok hari dengan menyerahkan Bendera merah putih
oleh pasukan pengiring bendera dan di serahkan kepada Wakapolda Bapak
Endaryoko, Habib Luthfi Bin Yahya dan Bapak Pangdam Benni Indra P.
Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan pembacaan
ayat suci Al-Qur’an, pembacaan do’a Thoriqiah, Menyanyikan lagu Indonesia raya
di lanjutkan pembacaan teks pancasila oleh anggota Pencak Silat NU Pagar Nusa,
sambutan sambutan, penyampaian amanat Presiden yang di sampaikan oleh Mentri
Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ishoma, Ceramah Panglima TNI. Dan di lanjutkan
makan siang.
Pasukan Pencak silat NU pagar nusa tampak antusias dalam pengamanan
para Ulama,pada acara tersebut di bantu
dari
segenab TNI dan Polri,seperti yang sampaikan oleh salah satu pelatih Silat
Pagar Nusa ( Kholil ) menyatakan “Kami
mempersiapkan pasukan dalam segi fisik dan sprirtual agar senantiasa menjaga
dan siap melakukan pengawalam terhadap para ulama,yang akan
melakukan
da’wah katanya.
Sementara dituturkan bahwa pihaknya juga telah membekali para pasukan
dengan ilmu bela diri dan ilmu kanuragan seperti tenaga dalam, ilmu kebal dan
lain sebagainya melalui sariat Islam yang di ajarkan oleh para leluhur,tuturnya
terhadap awak media seusai kegiatan. ZALUD W.