Foto : Bupati Wajo Andi Burhanuddin Unru
Spirit
News.Com.- Pemerintah
Kabupaten Wajo bekerjasama dengan Kerukunan Keluarga Wajo (KKW) dan Forum
Keluarga Yassiwajori menggelar halal bi halal dan sarasehan tingkat nasional di
Gedung Assa'adah Sengkang,baru-baru ini.
Sarasehan tingkat nasional
tersebut dihadiri sejumlah perwakilan Kerukunan Keluarga Wajo dari berbagai
daerah, jajaran Muspida Kabupaten Wajo, kepala SKPD, badan dan kantor, camat
serta tokoh agama dan tokoh pemuda Wajo.
Sementara menurut “Ketua
panitia yang juga Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol)
Kabupaten Wajo, M Yusuf A Baharuddin”,mengatakan sarasehan tersebut dimaksudkan
sebagai wadah silaturahmi bagi para perantau Wajo yang bermukim di luar daerah
sekaligus menjadi ajang urung rembuk dalam rangka berpartisipasi dalam
pembangunan di Wajo.
Lanjut dalam laporan Panitia
acara Halal bi halal ini ini diikuti sekitar 1.002 peserta yang diikuti para
anggota KKW dari berbagai daerah yang dimaksudkan sebagai wadah silaturahmi
bagi para perantau Wajo.
Selain itu, melalui
sarasehan ini diharapkan KKW nantinya bisa turut berpartisipasi dalam
pembangunan di Wajo," kata Yusuf.
Sementara Bupati Wajo, Andi
Burhanuddin Unru, di hadapan para perwakilan KKW mengatakan Pemkab Wajo selama
lima tahun terakhir memprioritaskan pembangunan di bidang pertanian,termasuk
menggenjot pembangunan infrastruktur di bidang pertanian.
Saat ini,pembangunan
Bendungan Paselloreng yang sempat mandek kini mulai dikerja,selain itu Wakil
Presiden JK dalam kunjungan kerjanya di Wajo baru-baru ini juga sudah
menyetujui revitalisasi Danau Tempe serta pembangunan irigasi pompa Bulu Cepo
untuk mengairi sawah tadah hujan di empat kecamatan,kata Burhanuddin.
Menurutnya, ide pembangunan
Bendungan Paselloreng sudah diajukan pada masa pemerintahan SBY - JK. Hanya
saja, kata dia, baru bisa terealisasi tahun ini dan ditarget selesai selama
lima tahun.
Sebelumnya, dalam kunjungan
kerjanya di Kabupaten Wajo, Wakil Presiden JK menjanjikan anggaran untuk
revitalisasi Danau Tempe yang bersumber dari dana APBN sebesar Rp 2,7 triliun
dan akan diberikan secara bertahap dalam tiga tahun.
Revitalisasi tersebut
termasuk pengerukan sedimentasi yang menyebabkan pendangkalan Danau Tempe yang
nantinya menjadi bahan pembuatan pulau untuk lahan pertanian jagung.
Sambung dikatakan bahwa pelaksanaan
sarasehan dan halal bi halal tersebut juga dirangkaikan dengan pengukuhan Forum
Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Wajo serta dialog dengan menghadirkan
narasumber A Mukhlis Paeni (Ketua Umum Masyarakat Sejarah Indonesia) dan Pakar
Hukum Tata Negara Universitas Hasanuddin Prof Aminuddin Ilmar.
Ditambahkan bahwa sarasehan
ini dihadiri perwakilan KKW dari berbagai daerah, di antaranya Andi Firman
(Ketua DPRD Bombana),H Jaenal Mappe (pengusaha asal Wajo yang bermukim di
Gorontalo),Alifuddin Djamal (anggota DPRD Gorontalo),Serta Perwakilan KKW dari
Jakarta,Kalimantan,Riau dan Palembang, tambahnya.(Hamzah) Sumber berita Humas Pemkab Wajo.