Spirit
News.Com.- Kepala Bidang humas (Kabid Humas)
Polda Sulselbar Kombes Pol F Barung Manngera,Mengatakan Brigadir Haeruddin
tetap akan diberikan tindakkan atas kelalaiannya,namun kita berharap agar dapat memahami tentang apa yang akan
mengalami anak tersebut.
Kapolres Pangkep AKBP Moh
Hidayat,semua anggota polri harus menyimpang dan memelihara,serta
menjaga,sementara proses pemakaman ini kita melihat anak tersebut dan sempat
saya memberikan boneka tersebut sudah diperintahkan anggota Polwan untuk
mendekati anak brigadir dengan membawakan
bonekanya.
Setelah melihat Istrinya
tertembak oleh anaknya,Brigadir Haeruddin langsung melarikan istrinya ke RSUD
Wahidin Tamalanrea Makassar.
Namun pada dasarnya Polda
Sulselbar saat ini,kita berharap agar para anggota polri yang memiliki senjata
api,agar jadikan pelajaran tentang
musibah yang menimpah keluarga Brigadir Haeruddin, dimana akibat kelalaiannya
mengakibatkan sang istri tercintanya mati tertembak dengan anak kandungnya.
Sementara dari Komnas
Perlidungan anak berharap agar polda sulselbar dapat mempasilitasi tim
psikologi yang telah dibentuk,agar jangan dibebankan kepada Brigadir Haeruddin
sendiri untuk menenamkan anaknya,tetapi Brigadir Haeruddin harus didampingi oleh
tim psikologi,agar trauma anaknya tidaklah terlalu lama kata bang Haris.saat
live di Metrotv.
Selain itu pihak Kompolnas
berharap agar semua anggota yang memiliki sanjata apai agar selalu
hati-hati,dengan menjadikan senjata api yang dia miliki itu,dijadikan istri kedua,dengan
kata lain dimanapun dan kapanpun selalu dengan senjatanya katanya.
Menurut Kapolri dengan
kejadian tersebut menyayangkan agar atas kejadian dengan kelalaiannya dengan
menyimpang sembarang tempat,dan kita akan memberikan tindakan tegas setelah
dilakukan pemeriksaan bila ditemukan pelanggaran,namun saat ini karena masih
dalam keadaan bberduka dan anaknya sangat dekat dengan Haeruddin sehingga
memberikan kesempatan untuk menenamkan anaknya kata Kapolri.
Sementara menurut Brigadir
Haeruddin sendiri seusai pemakaman istrinya di Kabupaten Bone,mengakui siap
menerima sanksi dari atasannya,apapun itu sanksinya dia juga mengakui bahwa
telah lalai dan ceroboh meletakan senjata api milikinya.
Lanjut Haeruddin beriterima
kasih Kepada Kapolda Anton Setiadji,yang telah memberikan kesempatan untuk
mengurus istrinya mulai dari RSUD DR.Wahidin Sudirohusodo Tamalanrea Makassar,selama
4 hari sampai dengan mengurus pemakaman istrinya ditempat kelahirannya di
Kabupaten Bone.
Dan psikologi anak meminta
agar jangan terlalu bertanya kepada anak tersebut,karena mereka betul terlihat
masih sangat teraoma,dimana dia sama sekali tidak mau melihat orang yang
berpakaian polisi,sehingga diharapkan semua pihak dan siapa saja jangan terlalu
bertanya diluar kemampuan anak tersebut.
Menanggapi kejadian
tersebut,Kapolri mengatakan bahwa kita semua mengerti apa yang dilakukan oleh
anak Brigadir itu,dan sama sekali diluar dugaan kita semua,namun soal Brigadir
HR anggota Satuan Brimob Polda Sulelbar, menyayangkan dengan kelalaiannya saat
menyimpang senjatanya.
Ditambahkan Kabid Humas
bahwa Polda Sulsel tetap akan memberikan tindakan terhadap Brigadir HR,atas
kecerobohannya,menyimpang senjata api,dan
Haeruddin meminta agar diberi kesempatan untuk menguurus anaknya,yang masih berumur 9 tahun katanya,masih sangat
teraoma dengan musibah yang menimpahnya.(Rusli).