Spirit News.Com.- Mushaf
tersebut adalah mushaf yang tertua di dunia, dikenal dengan nama Mushaf Utsmani
karena dibukukan (dijilid) atas perintah Utsman bin Affan radhiyallahu
‘anhu.
Mushaf tersebut saat ini berada di Istana Topkasi, Istanbul,
Turki. “Ini Quran yang dibukukan oleh Ustman bin Affan (radhiyallahu ‘anhu).
Umurnya lebih dari 1.400 tahun. Saat ini disimpan di Istana
Topkasi, Istanbul.
Di situ ada bercak darah Ustman ketika
beliau dibunuh,” kata Syaikh Zahir Mahmood.
Ribuan facebookers memberikan like-nya
pada foto mushaf tertua di dunia tersebut.Foto tersebut juga telah dibagikan
oleh ratusanfacebookers.Seperti
diketahui,ketika Alquran diturunkan
kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam beliau kemudian membacakannya kepada
para sahabat.
Sehingga selain Rasulullah, banyak sahabat
yang langsung menghafal Alquran.
Selain dihafalkan di luar kepala, saat itu Alquran juga
ditulis di pelepah kurma dan media lain untuk sarana dakwah bagi orang yang
tidak langsung bertemu Rasulullah dan menghafalkannya seketika.
Ketika Rasulullah wafat dan banyak pula para sahabat hafal Quran
yang juga wafat, Umar bin Khattab mengusulkan kepada Abu Bakar selaku khalifah
untuk menghimpun Alquran dalam
satu mushaf.
Semula Abu Bakar keberatan, namun kemudian
usulan itu diterima.Dari lembaran-lembaran yang tidak berurutan kemudian
dihimpun oleh tim sahabat penghafal Quran di bawah pimpinan Zaid bin Tsabit.
Mushaf itu kemudian disimpan Umar bin
Khattab kemudian setelah beliau wafat disimpan di rumah Hafshah binti Umar bin
Khattab yang juga istri Rasulullah.
Pada masa kekhilafahan Ustman bin Affan, wilayah Islamsemakin luas dan pemeluk Islam semakin
banyak.
Muncullah permasalahan baru, bacaan Quran penduduk Syam sedikit
berbeda dengan bacaan penduduk Iraq.Karena ada beberapa dialek bacaan dan
sebagian orang menyalahkan sebagian yang lain,akhirnya Utsman bin Affan
membuat kebijakan untuk menyatukan bacaan dengan standar dialek Quraisy karena Alquran diturunkan dengan bahasa mereka.
Utsman bin Affan kemudian meminjam mushaf
yang ada pada Hafshah dan memerintahkan tim sahabat penghafal Quran di bawah
pimpinan Zaid bn Tsabit untuk menyalin mushaf tersebut.
Mushaf-mushaf itu kemudian didistribusikan
ke wilayah-wilayah Islam sebagai
standar.Karenanya mushaf tersebut disebut dengan mushaf utsmani.
Salah satu mushaf tersebut disimpan oleh
Ustman sendiri, dan pada saat akhir hayatnya, ketika Utsman dibunuh, beliau
tengah memegang mushaf tersebut.(*),
Bersamadakwah.