Spirit
News.Com.- Arief
Yahya Menteri Pariwisata (Menpar) menyampaikan Kuliah Perdana dihadapan
mahasiswa baru Prodi DIM UNPAD yang terdiri dari eksekutif puncak berbagai
bidang industri nasional serta dosen dan peneliti dari berbagai institusi
pendidikan tinggi.
Kuliah Umum ini juga
dihadiri oleh pengurus Himpunan Mahasiswa DIM UNPAD, Profesor dan segenap
staf pengajar Prodi DIM UNPAD. Arief menginternalisasikan konsep Great
Spirit Grand Strategy kepada seluruh anak buahnya dari tingkat paling rendah
sampai paling tinggi untuk dapat mencapai berbagai target utama pembangunan
pariwisata yang telah ditetapkan.
Lanjut Menpar dalam kuliah umum membbahas tentang Konsep Great Spirit Grand Strategy tersebut terdiri dari tiga pilar penopang sukses yang berkesinambungan yakni, filosofi perusahaan, seni kepemimpinan, dan budaya perusahaan yang menjadi senjata pamungkas bagi pemimpin dalam membawa organisasi menuju sukses jangka panjang. Inti dari pilar pertama corporate philosophy adalahspiritual shared values, ungkap Arief yang juga Ketua Ikatan Alumni Prodi DIM Unpad, di Bandung, Jumat (26/6).
Lanjut Menpar dalam kuliah umum membbahas tentang Konsep Great Spirit Grand Strategy tersebut terdiri dari tiga pilar penopang sukses yang berkesinambungan yakni, filosofi perusahaan, seni kepemimpinan, dan budaya perusahaan yang menjadi senjata pamungkas bagi pemimpin dalam membawa organisasi menuju sukses jangka panjang. Inti dari pilar pertama corporate philosophy adalahspiritual shared values, ungkap Arief yang juga Ketua Ikatan Alumni Prodi DIM Unpad, di Bandung, Jumat (26/6).
Arief menyampaikan Great
Spirit, Grand Strategy merupakan strategi pamungkas pemimpin untuk menuju
sukses yakni penyeimbangan antara spirit dan stratei. Keseimbangan tersebut
dimungkinkan oleh adanya peran sentral dari para pemimpin yang memiliki
kemampuan olah ruh, olah rasa, olah rasio, olah raga (4R), dan olah karsa yang
solid dan seimbang. Arief menambahkan, kemenangan dan kesuksesan merupakan hal
yang dapat direncanakan. Working Spirit merupakan gabungan antara imajinasi,
fokus, dan aksi yang disingkat dengan IFA. “Imajinasi” bukan “Vision” dan tidak
juga “mimpi”, karena imajinasi lebih hebat daripada visi dan mimpi.
“Kalau Visi itu melihat
sehingga terbatas, kalau mimpi itu tidak terbatas tapi tidak sadar sedangkan
imajinasi itu tidak terbatas tapi sadar. Imajinasi menggambarkan desirability
(keinginan) bukan hanya feasibility (kebiasaan). Jadi start from desirability =
start from imagination lalu fokus kemudian bertindak. Hanya visi dan aksilah
yang bisa mengubah dunia. Dengan visi yang besar akan menghasilkan aksi besar,”
lanjutnya lagi.
Menpar berharap agar semakin
banyak anak muda yang menerapkan hal-hal tersebut sehingga para pemimpin muda
memperoleh kesuksesan dan dapat dirasakan manfaatnya untuk kemajuan
bangsa. Harapan tersebut dipinta peraih penghargaan The Best Paper pada makalah
yang berjudul, "The Effect of Unique Resource, Innovation Management, and
Partnership on Business Performance at Digital Creative Industry in
Indonesia", ketika mengikuti Global Advanced Research Conference in
Managament & Business (Garcombs), makalah tersebut di publikasikan di
International Journal of Innovation in Business Vol 2 No 5 tahun 2013.(Rs/Viva.co.id).