SPIRIT News.Com.- Pencarian terhadap korban tenggelam di Sungai
palattae, desa Biringere kecamatan bungoro kabupaten Pangkep akhirnya
membuahkan hasil setelah gabungan Tim basarnas dri provinsi sulsel, masyarakat
setempat, Polres pangkep, kodim Pangkep serta PMI Pangkep menyisir badan sungai
selama 24 jam.
Korban diketahui seorang pria bernama Abdul
Rahman 32 tahun itu ditemukan meninggal tak jauh dari lokasinya tenggelam.ia
meninggalkan seorang istri dan 2 orang anak dan bekerja sebagai Outsourching
PT. Semen Tonasa.
"Sudah ditemukan. Tidak jauh dari lokasi
dia tenggelam sekitar 17.30 Wita," ujar Muhajir salah seorang Warga
Biringere, Senin sore (11/5/2015).
Menurut Muhajir Jenazah korban ditemukan di dasar sungai oleh Tim SAR Basarnas Provinsi Sulsel yang sejak awal diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pencarian. Korban tenggelam sekitar 24 jam sejak pukul 17.30 Wita kemarin Sore (10/5/2015) dan ditemukan sekitar pukul 17.30 Wita sore tadi.
Menurut Muhajir Jenazah korban ditemukan di dasar sungai oleh Tim SAR Basarnas Provinsi Sulsel yang sejak awal diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pencarian. Korban tenggelam sekitar 24 jam sejak pukul 17.30 Wita kemarin Sore (10/5/2015) dan ditemukan sekitar pukul 17.30 Wita sore tadi.
"Korban tenggelam saat ia, mertua dan
iparnya mencoba menyeberangkan bambu yang ditebangnya di seberang sungai desa
taraweang ke kampung palattae desa biringere.namun naas saat ia berusaha
menyeberangkan disungai yang tinggi airnya sekitar setinggi pinggang orang
dewasa tersebut tiba tiba terseret air ke dasar sungai sedalam 9 meter."
terang Muhajir
Lanjutnya "Saat Korban terseret air ia hanya bisa berteriak dan meronta karena tak dapat berenang dan akhirnya hilang tertelang air sungai, sementara mertua, ipar dan beberapa warga yang ada ditempat tersebut tidak dapat berbuat apa-apa, karena proses kejadiannya begitu cepat." pungkasnya.
Selain Bantuan Tim Gabungan SAR para warga juga mencoba melakukan Ritual adat Magenrang, serta mendatangkan Ustas untuk mendoakan agar korban bisa ditemukan, dan akhirnya setelah pencarian selama 24 jam Korban bisa ditemukan dan langsung dibawah kerumah duka untuk disemayamkan. (Ss-Rs).
Lanjutnya "Saat Korban terseret air ia hanya bisa berteriak dan meronta karena tak dapat berenang dan akhirnya hilang tertelang air sungai, sementara mertua, ipar dan beberapa warga yang ada ditempat tersebut tidak dapat berbuat apa-apa, karena proses kejadiannya begitu cepat." pungkasnya.
Selain Bantuan Tim Gabungan SAR para warga juga mencoba melakukan Ritual adat Magenrang, serta mendatangkan Ustas untuk mendoakan agar korban bisa ditemukan, dan akhirnya setelah pencarian selama 24 jam Korban bisa ditemukan dan langsung dibawah kerumah duka untuk disemayamkan. (Ss-Rs).