SPIRIT
News.Com.- Upacara Saraswati dan Piodalan,dirangkaikan
dengan semarak “ Hari Pendidikan Nasional tahun 2015 “,(Hardiknas).
Sementara pelaksanaan Upacara Saraswati dan
Piodalan, berdasarkan pantauan awak media,terlihat sejumlah Umat Hindu mendatangi tempat Ibadah Pura Girijaya
Natha,tempat lokasi terselenggaranya acara tersebut,tepatnya di Jalan Martadinata, Gunung Pasir,Balikpapan (Kaltim)
sabtu lalu.
Pelaksanaan upacara “ Saraswati “ di yakini hari turunnya ilmu pengetahuan bagi umat
hindu yang di peringati setiap tahunnya, sedangkan upacara piodalan adalah “ Ritual upacara Pura “ yang di
selenggarakan setiap 210 hari sekali.
Sebelum memasuki tempat ibadah umat terlebih dahulu di sucikan dengan
di percikan air suci yang di sediakan di depan pintu masuk pura dan di wajibkan
memakai selendang, wanita yang sedah halangan tidak di perkenankan memasuki
tempat ibadah.
IDA PEDANDA PRABAWA NANDA GIRI,seorang pria yang di dandani
layaknya raja juga sebagai pemimpin upacara, dengan di iringi musik gamelan
khas bali tampak khusu memanjatakan doa untuk sang Dewa sambil membunyikan
lonceng kecil di tangannya.
Menurut I Dewa Made Wirya,selaku
Ketua
PHDI (Persada Hindu Darma Indonesia),“Upacara ini karena
bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional maka di yakini sebagai upacara yang
sangat sakral dan di sambut antusias oleh umat ” tuturnya.
Dikatakan bahwa tiga orang anak pria itu
menjadi memimpin
PHDI sejak dari 2012 sampai 2017,baru akan di adakan
pemilihan ketua yang baru.
Sementara suasana antusias,ramah dan di
iringi senyuman dapat di temui oleh setiap umat,dan acara tersebut berlangsung selama 2
hari berturut turut.
Sambungnya menjelaskan bahwa dihari pertama di
laksanakan Upacara potong gigi,yang merupkan salah satu rangkaian,dari kegiatan upacara untuk manusia yadnya
(upacara keagamaan untuk manusia umat hindu tentunya),yang
sering di sebut dengan mepandes/metatah atau mesangih.
Lanjut diungkapkan bahwa kegiatan ini bisa juga
di
laksanakan untuk anak yang sudah beranjak dewasa,dan diyakini bahwa
potong gigi sebagai ritual untuk
mengendalikan
6 sifat buruk yang ada dalam diri manusia,yang di kenal dengan
sad ripu diantaranya :
hawa napsu, rakus/tamak/keserakahan,angkara murka/ kemarahan, mabuk membutakan
pikiran,perasaan bingung dan iri hati/dengki.
Disampaikan sejumlah pelajar ikut serta mermaikan
upacara tersebut dan ikut serta dalam beribadah,katanya terhadap awak media. (Jaluddin).