SPIRIT NEWS.Com.- Seorang analis cybersecurity yang telah dihapus dari penerbangan United Airlines setelah tweeting tentang kerentanan keamanan pesawat mengatakan kepada seorang agen FBI yang sebelumnya dia menyusup ke sistem hiburan dalam penerbangan pada pesawat yang berbeda dan mampu mengambil alih komando dari pesawat cukup lama untuk membuat itu terbang ke samping, menurut surat perintah pencarian baru dirilis yang diajukan oleh lembaga tersebut.
Chris Roberts, pendiri One World Labs, ditanyai oleh FBI pada 15 April setelah mendarat di bandara di Syracuse setelah pelariannya dari Chicago. Menurut surat perintah penggeledahan, Roberts mengatakan kepada FBI pada bulan Februari ia telah menguasai sebuah pesawat, Timpa kode di pesawat itu "Thrust Manajemen Komputer" dan mengeluarkan "CLB," atau perintah untuk mendaki.dikutip dari beritai Yahoo News.
"Dia menyatakan bahwa dia demikian menyebabkan salah satu mesin pesawat untuk mendaki menghasilkan lateral atau menyamping pergerakan pesawat dalam salah satu penerbangan ini," tulis FBI Special Agent Mark Hurley dalam permohonan surat perintah diajukan di Pengadilan Distrik AS untuk Utara District of New York dan diterbitkan oleh outlet media Kanada. "Dia juga menyatakan bahwa ia menggunakan software Vortex setelah mengorbankan / mengeksploitasi atau 'hacker' jaringan pesawat. Dia menggunakan perangkat lunak untuk memonitor lalu lintas dari sistem kokpit. "
According to the warrant, Roberts — who for years has warned airplane manufacturers of their vulnerability to hackers — said he had accessed in-flight networks more than 15 times between 2011 and 2014 by connecting a modified ethernet cable to a box under the passenger seat in front of him, and had discovered vulnerabilities in three types of Boeing aircraft as well as the Airbus A-320. But he did not indicate which flight he was able to briefly commandeer.
[PDF: FBI's application for a search warrant]
Roberts was not charged with a crime, but the FBI seized his computer equipment — including a laptop, several hard drives, flash drives and black iPad with a "Death Wish Coffee Co." sticker — because they believed he "had the ability and the willingness" to hack into in-flight entertainment systems and "possibly the flight control systems" on future flights.
Menurut FBI, agen memperingatkan Roberts pada bulan Februari bahwa "mengakses jaringan pesawat tanpa otorisasi" merupakan pelanggaran hukum federal dan bahwa dia bisa dituntut.
Tapi dari tanggal 15 April, United Airlines,waspada FBI untuk tweet Roberts diterbitkan saat dalam penerbangan dari Denver ke Chicago:(*).
