SPIRITNews.com.- Keresahan Petani Merica di Desa Lamomea Kecamatan Konda,Kabupaten Konawe Selatan,Provinsi Sulawesi Tenggara,dipandang perlu secepatnya pemerintah mengambil tindakan,pasalnya pohon merica mereka mati terserang penyakit sejak tahun 2010 silam dan belum ditemukan obatnya.
Padahal tidak sedikit petani yang datng jauh-jauh dari makassar membuka lahan untuk perkebunan merica di daerah yang perbatasan dengan area bandar udara Halu Oleo Kendari.
Sementara menurut Dg. Amir salah seorang menuturkan bahwa “pertama kali pohon merica,terserang penyakit, Namun saat ini Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Tenggara turun ke lapangan mengambil sampel pohon merica yang terserang penyakit”
Lebih lanjut ia mengatakan “kami hanya diberi tahu bahwa penyakit yang menyerang pohon merica sampai mati adalah busuk pangkal batang dan tidak ada obatnya”.
Kepada wartawan BugisPos yang menemui
Dg. Amir mengungkapkan kepada awak media saat ditemui di perkebunan merica miliknya, ia menunjukkan pohon merica yang warna daunnya berubah menjadi kekuning-kuningan, “ini nanti akan mati” pungkasnya. Disela tawanya menyiratkan kesedihan dan kegelisahan melihat kenyataan kondisi perkebunan merica miliknya.
Selain itu,semua Petani merica di daerah ini berharap pemerintah mau memperhatikan masalah ini, apalagi harga merica saat ini berada diharga Rp.140.000 hingga Rp. 143.000 per kilogram .
Dg.Amir menambahkan bahwa terkait penyakit yang menyebabkan matinya pohon merica,sebagian petani di daerah ini memilih pulang kampung dan sebagian tetap bertahan mengurus pohon merica yang mati satu persatu dan menanami kembali atau mengganti dengan tanaman lain seperti kelapa sawit, jeruk manis dan durian.tambahnya.(Rs-Kadir).