Spirit News.Com.- Seorang
nelayan asal Pulau Karanrang Desa Mattirobulu Kecamatan Liukang Tupabiring
Utara Pangkep, Ramli Kendang bin Bado, 45 tahun harus meregang nyawa setelah
disambar petir, diatas perahu jolloro miliknya saat mencari ikan.
Peristiwa
nahas itu bermula ketika Ramli beserta tiga anaknya bertolak dari pulaunya
menggunakan perahu tradisional (jolloro) untuk mencari ikan. walaupun cuaca
saat itu tidak bersahabat, hujan disertai petir,korban berniat berlindung di
pulau Karanrang.
Sayang,
belum sempat berlabuh, petir langsung menyambarnya dan membakar tubuhnya hingga
hangus,akibat tersambar petir di sekitar perairan Pulau Sarappo, Desa
Mattirolangi,Kecamatan Liukang Tupabiring saat mencari ikan,baru-baru ini.
Akibat
kena petir, tubuh Ramli terlempar sekira 20 meter dari perahu dan ditemukan
dalam kondisi penuh luka bakar.sementara ketiga anaknya yang menyaksikan
langsung peristiwa ini, Sirua (28), Basri (22) dan Feri (17) yang ikut
bersamanya saat mencari ikan. selamat tanpa ada luka sedikitpun. Bahkan ketiga
anaknya inilah yang membawa jenazah korban ke kediaman mereka di Pulau
Karanrang.
Dandim
1421/Pangkep, Letkol ARH A Saiful WIM membenarkan kejadian ini. Menurut laporan
anggotanya yang bertugas di pulau itu dan ikut membantu proses evakuasi jenazah
menjalaskan, kejadian ini terjadi karena korban yang tak peduli dengan kondisi
cuaca.
Padahal
saat itu telah terjadi badai yang disertai suara gemuruh gledek dan
petir.“Peristiwa ini bermula ketika pukul 07.00 Wita, Ramli beserta tiga orang
anaknya bertolak dari pulaunya dengan menggunakan perahu tradisional (jolloro)
untuk mencari ikan.
Karena
cuaca saat itu buruk, hujan disertai petir, korban berniat untuk berlindung di
Pulau Sarappo,pada hal sudah dalam perjalanan pulang,namun sayang belum sempat
berlabuh petir langsung menyambar dan membuat tubuh Ramli terlempar sekira 20
meter dari perahu dan ditemukan dalam kondisi penuh luka bakar terangnya.(Ss-Rs).