SPIRITNEWS.COM.- Mulanya Tasya Aditya Rukmana (17) hanya ingin mencari prestasi untuk melengkapi aplikasinya mendaftar ke universitas. Namun, niatnya mencari prestasi itu berbuah prestasi sungguhan, menjadi satu-satunya--dari 24 Grand Prize Winner Google Code - In 2014, dari Indonesia.
Sementara menurutnya dari awal saya kan kelas 3 SMA, mau mengirim aplikasi ke universitas. Ada kolom 'Achievement' (prestasi), nah punya saya kosong. Karena saya suka komputer, saya kemudian cari-cari dan ketemu link Google Code In dan mencobanya," jelas siswi SMAN 3 Bandung, Jawa Barat itu saat berbincang dengan beberap awak media baru baru ini.
Dimana " Google Code In, seperti dilansir dalam situs Google ",merupakan kontes pengembangan software open source untuk pelajar berusia 13-17 tahun.
Lomba ini digelar dari 1 Desember 2014 sampai 19 Januari 2015. Kompetisi ini semacam pengenalan pada para pelajar akan pengembangan software open source.
Sedangkan para pelajar yang mengikuti kontes ini bekerja dengan 12 organisasi open source mitra Google yang berfungsi sebagai pihak yang memberikan tugas yang harus dipecahkan para peserta, sekaligus memberikan mentoring atau bimbingan.
Sambung dikatakan bahwa dalam kontes Google Code In ini, Tasya mengikuti organisasi open source berbasis komunitas, Drupal. Melalui video tugas yang diupload di situs Drupal, Tasya menyelesaikan tugas-tugas dalam kompetisi itu.
Lebih lanjut diakui bahwa ini sama halnya dalam mengerjakan tugas seperti menyelesaikan bug-bug begitu sih," tutur abiturien SMPN 2 Bandung ini.ujarnya.
Di tengah menyelesaikan tugas-tugas kompetisi Google Code In itu, laptopnya tiba-tiba rusak. Dalam kondisi ini, dukungan orang tuanya sangat membantu.
"Waktu nyelesaiin tugas-tugas ini, laptop tiba-tiba rusak. Sama orang tua langsung dibelikan laptop baru," kisahnya sambil terkekeh