-->

SPIRITNEWS BERITANYA: LUGAS, JUJUR DAN DAPAT DIPERCAYA

**** SPIRITNEWS "AYO KITA MEMILIH PEMIMPIN YANG PEDULI KEPENTINGAN RAKYAT DAN YANG MENGUTAMAKAN KEBUTUHAN RAKYAT , " ****
Lokasi Tambang Ditutup, Warga Nekat Buru Batu Lavender
Lokasi Tambang Ditutup, Warga Nekat Buru Batu Lavender

Lokasi Tambang Ditutup, Warga Nekat Buru Batu Lavender



SPIRITNEWS.COM.- Penemuan ladang batu mulia jenis Lavender, yang berlokasi di Gunung Bapang dekat Gunung Gajah Mungkur, Ngemplak RT 001/RW 003, Kedungsono, Bulu, Sukoharjo, Jawa Tengah, sontak mengagetkan warga. Ladang batu lavender itu ditemukan sejak dua minggu lalu.

Sontak ladang batu yang konon terkandung batu Lavender yang nilainya cukup mahal tersebut menjadi buruan warga. Tak hanya warga sekitar dimana ladang batu tersebut berada, tapi juga dari luar daerah.

Mereka beramai-ramai menggali ladang batu tersebut. Hasil penemuan warga, bongkahan batu tersebut berwarna cokelat. Namun jika diamati lebih teliti, batu tersebut berwarna ungu, dan warga menyebutnya jenis lavender atau calsedony.

Semakin banyaknya warga yang berdatangan ke ladang batu tersebut membuat pihak kepolisian, Polsek Bulu, menutup lokasi tersebut. Pasalnya lokasi penambangan tersebut sangat ekstrim dan juga curam juga rawan longsor. Sehingga mengancam keselamatan warga.

Kendati aparat kepolisian telah memasang police line, warga masih nekat untuk menambang batu di lokasi tersebut. Mereka masih nekat mencari batuan tersebut. Rata-rata para warga ini, saat ditanyakan apakah batu lavender yang mereka temukan tersebut.

Setelah dirubah menjadi batu akik akan dijualnya kembali, atau hanya untuk koleksi semata, kompak menjawab bila batu tersebut hanya untuk koleksi pribadi saja. Tidak untuk di perdagangkan.

"Ini buat koleksi pribadi. Masak mencarinya sudah susah, terus dijual lagi. Sayang banget kalau dijual," papar Jino seorang warga Bulu, saat ditemui di lokasi ladang batu, Sabtu (28/3/2015).

Menurut Jino, sebenarnya warga yang berdomisili di sekitar ladang batu tersebut sangat menyayangkan sikap dari pihak kepolisian yang menutup ladang batu tersebut.

Sebab, dengan penutupan itu, warga, termasuk dirinya menjadi kehilangan mata pencaharian baru dari hasil tambang batu tersebut.

"Sebenarnya kecewa, harusnya pihak aparat masih membolehkan warga Kedungsono yang berada di bawah gunung Bapang saja yang boleh menambang," ungkapnya.

 Warga, kata dia, merasa mendapat rejeki dadakan dengan adanya penemuan ladang batu lavender tersebut, sebab jika sudah diolah atau dibentuk harganya bisa mencapai ratusan juta.


Meski lokasi sudah ditutup lanjut Jino, masih banyak warga dari luar besa yang masuk secara sembunyi-sembunyi.

Padahal setiap harinya ada polisi yang berjaga di jalur menuju lokasi temuan. Selain itu petugas dari polhut (polisi hutan) juga sering berkeliling. Namun masih saja banyak yang bisa lolos dan nekat mengambil batu.


Baca juga:

Admin
Fusce justo lacus, sagittis vel enim vitae, euismod adipiscing ligula. Maecenas cursus gravida quam a auctor. Etiam vestibulum nulla id diam consectetur condimentum.