-->

SPIRITNEWS BERITANYA: LUGAS, JUJUR DAN DAPAT DIPERCAYA

**** SPIRITNEWS "AYO KITA MEMILIH PEMIMPIN YANG PEDULI KEPENTINGAN RAKYAT DAN YANG MENGUTAMAKAN KEBUTUHAN RAKYAT , " ****
Konflik Golkar Akibat Hilangnya Sosok Pemimpin
Konflik Golkar Akibat Hilangnya Sosok Pemimpin

Konflik Golkar Akibat Hilangnya Sosok Pemimpin



Laporan Koresponden Spiritnews dari Jakarta

SPIRITNEWS.COM.- Kisruh ditubuh Parpol Golkar semakin berkepanjangan dikatakan akibat hilangnya sosok pemimpin yang berpengaruh. Golkar kini berbeda dengan di era keemasannya yang memiliki sosok kuat seperti Soeharto.

Sementara menurut Direktur Populi Center, Nico Harjanto, mengatakan, saat ini tidak ada sosok pemimpin di tubuh Golkar yang bisa mendamaikan kisruh internal antara kubu Aburizal Bakrie (Ical) dan kubu Agung Laksono. Seharusnya, sosok pemimpin di Golkar yang kini berkuasa atau setelah tidak lagi menjabat sebagai pemimpin di kepengurusan partai bisa meredam situasi.

Lebih lanjut disampaikan "Sosok pemimpin itu penting untuk penyelesaian kisruh di Golkar, tetapi saat ini tidak ada," ujar Nico usai acara diskusi di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (28/3/2015).
Menurut dia, kepemimpinan Golkar di bawah Ical menunjukkan tidak ada kesiapan dari kubu Ical untuk menyelesaikan permasalahan yang berawal dari adanya dua musyawarah nasional (munas) yang memilih posisi ketua umum.

Menurut Nico,Golkar kubu Ical Golkar kubu Ical makin membawa permasalahan dari dalam internal partai menuju keluar dengan mengajak partai-partai lain melawan pemerintah. Hal itu terlihat dari banyaknya dukungan hak angket anggota DPR RI terhadap Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly yang mengesahkan kepengurusan Golkar versi Munas Ancol yang diketuai Agung Laksono.
"Ini kita sayangkan, di partai lain tidak dilakukan seperti ini,"terangnya.

Kondisi Golkar saat ini berbeda dengan kala dipimpin Soeharto yang merupakan Presiden RI di era Orde Lama. Soeharto dianggap mampu meredam konflik dan sosok yang ditakuti di tubuh Golkar. Begitupun, sosok Megawati Soekarnoputri yang selama beberapa tahun terakhir mampu mengendalikan PDIP agar tidak pecah.

Terbaru, jelas Nico, Partai Amanat Nasional (PAN) yang sempat mengalami masalah saat Kongres IV PAN di Bali yang menjadi ajang pertarungan Hatta Rajasa dengan Zulkifli Hasan yang akhirnya dimenangkan Zulkifli sebagai ketua umum.

Ditegaskan jika di partai lain, tentu Hatta yang memprotes hasil kongres karena banyak kejanggalan dan tuduhan keabsahan suara karena ada selisih yang tak wajar. Tapi sebagai negarawan, dia (Hatta) menganggap sudah selesai masalah itu,ungkapnya.(*).

Baca juga:

Admin
Fusce justo lacus, sagittis vel enim vitae, euismod adipiscing ligula. Maecenas cursus gravida quam a auctor. Etiam vestibulum nulla id diam consectetur condimentum.