Spirit Pangkep.Com.- Bukan rahasiah umum lagi
bahwa beberapa perusahaan lishing kendaraan bermotor di Kabupaten Pangkep kerap
kali memakai tenaga oknum aparat kepolisian guna membantu perusahaan lising
tersebut menagih bahkan menarik paksa sebuah kendaraan yang telah menunggak
selama 3 bulan lamanya.
Lembaga kepolisian kembali tercoreng. Pasalnya, salah satu anggota Polda Sulsel kedapatan menyalahgunakan statusnya dengan melakukan side job atau nyambi sebagai debt collector di salah satu perusahaan pembiayaan FIF di Kabupaten Pangkep. diduga Oknum anggota Polda Sulselbar diduga bekerja di luar tugas mereka sebagai polisi tanpa sepengetahuan atasannya
Hal ini dibenarkan oleh salah satu karyawan perusahaan lishing FIF dipangkep ia mengaku bahwa ada oknum polisi yang memamng sengaja ditugaskan oleh perusahaan sebagai Dept Colector, mereka Rangkap Tugas menjadi tukang tarik motor atau depkolektor salah satu leasing di Pangkep.
Menurutnya, debt collector itu adalah anggota polisi yang ditugaskan bersmaa debt kollector lainnya yang ada di Pangkep untuk mengejar dan menarik sepeda motor dari nasabah yang bandel membayar cicilan.
Lembaga kepolisian kembali tercoreng. Pasalnya, salah satu anggota Polda Sulsel kedapatan menyalahgunakan statusnya dengan melakukan side job atau nyambi sebagai debt collector di salah satu perusahaan pembiayaan FIF di Kabupaten Pangkep. diduga Oknum anggota Polda Sulselbar diduga bekerja di luar tugas mereka sebagai polisi tanpa sepengetahuan atasannya
Hal ini dibenarkan oleh salah satu karyawan perusahaan lishing FIF dipangkep ia mengaku bahwa ada oknum polisi yang memamng sengaja ditugaskan oleh perusahaan sebagai Dept Colector, mereka Rangkap Tugas menjadi tukang tarik motor atau depkolektor salah satu leasing di Pangkep.
Menurutnya, debt collector itu adalah anggota polisi yang ditugaskan bersmaa debt kollector lainnya yang ada di Pangkep untuk mengejar dan menarik sepeda motor dari nasabah yang bandel membayar cicilan.
“Iya, yang
jalan pergi ambil motor itu polisi dari Polda. Dia itu hunter untuk sepeda
motor yang sudah lama menunggak,” ujar Wahyu, Senin (9/3/2015).
Wahyu menambahkan, jika petugas polisi itu tidak menetap di Pangkep tapi hanya didatangkan dari kantor pusat untuk tugas mendesak.
“Baru kali ini dia diturunkan karena memang ada masalah di Pangkep. Jumlah kredit macet di sini lebih tinggi dari Makassar makanya mereka didatangkan,” jelasnya.
Hal ini juga dibenarkan oleh korban, SM (inisial) yang motornya ditarik oleh pembiayaan di tempat dia menyicil sepeda motor. Menurutnya, dia terlambat membayar cicilan selama tiga bulan karena berbagai alasan. Namun secara tak diduga ada orang yang datang mengambil sepeda motornya dan mengaku sebagai anggota polisi.
“Saya dicegat di jalan saat hendak pulang ke rumah. Tetapi saya heran kenapa tak ada pemberitahuan terlebih dahulu FIF (tempat pembiayaannya). Parahnya lagi yang mengambil motor saya ini seorang polisi di Polda Sulsel,” katanya, Selasa, (10/3/2015).(Ss-Jml).
Wahyu menambahkan, jika petugas polisi itu tidak menetap di Pangkep tapi hanya didatangkan dari kantor pusat untuk tugas mendesak.
“Baru kali ini dia diturunkan karena memang ada masalah di Pangkep. Jumlah kredit macet di sini lebih tinggi dari Makassar makanya mereka didatangkan,” jelasnya.
Hal ini juga dibenarkan oleh korban, SM (inisial) yang motornya ditarik oleh pembiayaan di tempat dia menyicil sepeda motor. Menurutnya, dia terlambat membayar cicilan selama tiga bulan karena berbagai alasan. Namun secara tak diduga ada orang yang datang mengambil sepeda motornya dan mengaku sebagai anggota polisi.
“Saya dicegat di jalan saat hendak pulang ke rumah. Tetapi saya heran kenapa tak ada pemberitahuan terlebih dahulu FIF (tempat pembiayaannya). Parahnya lagi yang mengambil motor saya ini seorang polisi di Polda Sulsel,” katanya, Selasa, (10/3/2015).(Ss-Jml).